Indonesia Alami Deflasi 0,21 Persen, Terdalam Sejak September 2019

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2022 sehingga menimbulkan deflasi.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan deflasi per Agustus 2022 merupakan yang terdalam sejak September 2019 dengan angka 0,27 persen.
Adapun angka deflasi pada Agustus 2022 tercatat 0,21 persen secara bulanan. Deflasi terjadi karena penurunan IHK Konsumen dari 111,80 pada Juli 2022 menjadi 111,57.
"Deflasi ini terjadi karena berbagai harga bahan pangan utama di pasar turun harga di bulan lalu," ujar Margo pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/9).
Selain itu, deflasi ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,80 persen, kelompok transportasi 0,08 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.
Berdasarkan pemantauan BPS di 90 kota, 79 kota mengalami deflasi, inflasi tertinggi ada di Ambon 0,82 persen, deflasi terdalam terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,65 persen.
Kemudian, komoditas utama penyumbang deflasi pada Agustus 2022 berasal dari bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras. (mcr28/jpnn)
BPS mencatat terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2022 sehingga menimbulkan deflasi.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Ini Legasi Nana Sudjana Selama Memimpin Jateng
- BPS Catat Neraca Perdagangan Surplus USD 3,45 Miliar pada Januari 2025
- BPS: Provinsi Jawa Barat Paling Banyak Tempat 'Mangkal' PSK
- Sri Mulyani Bilang Kondisi Ini Membuat Banyak Negara Lain Iri
- Inilah Wilayah dengan Pertumbuhan Ekonomi Terendah pada 2024
- PDB Indonesia Meningkat jadi Rp 78,62 Juta Per Kapita