Indonesia Alami Salah Satu Serangan Siber Terbesar, Apa Artinya?
Rabu, 03 Juli 2024 – 23:42 WIB

Pakar menilai kekuatan perlindungan data di Indonesia masih lemah. (Reuters: Samantha Sais)
Enkripsi menurut Alfons adalah ketika data kita digembok dan hanya ada satu kunci khusus yang bisa membukanya kembali.
Ketika data yang disimpan PDNS digembok, tidak ada yang bisa membacanya, termasuk pemerintah.
Tetapi di saat bersamaan, ia mengatakan pihak peretas juga tidak bisa membaca dan mengunduh data ini karena ada perlindungan dari server VMWare di mana data kita tersimpan.
VMWare adalah software virtualisasi yang digunakan oleh pusat data di dunia, termasuk PDNS.
"Jadi dia [peretas] enggak bisa baca, atas dasar itu, maka kita bilang datanya tidak bocor," katanya.
Tapi Alfons mengatakan tidak menutup kemungkinan data kita sudah terjual ke 'dark web' melalui kebocoran pada departemen lain selain PDNS.
Video Terpopuler Hari ini:
Serangan siber yang terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Indonesia menunjukkan beberapa hal, salah satunya kegagalan dalam melindungi data
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun