Indonesia & Australia Berkolaborasi Atasi Banjir Rob dengan Teknologi AI
Ini menjadi fondasi bagi teknologi AI agar mampu memprediksi banjir rob dengan akurat.
Tak hanya mengumpulkan data, "Tide Eye" juga dilengkapi kecerdasan buatan yang mampu mendeteksi pasang surut air laut, mengidentifikasi area terdampak banjir dari visual drone, dan memantau permukaan air melalui kamera.
"Sistem peringatan dini banjir pun telah diimplementasikan, menjadikan "Tide Eye" sistem terpadu untuk menanggulangi banjir rob," ungkap Asep.
Diperkirakan ada jutaan penduduk di Semarang dan Pekalongan yang mata pencahariannya terdampak akibat hilangnya lahan produktif. Jika tidak ditanggulangi dengan baik, kondisi ini akan semakin memburuk di masa depan.
Proyek "Tide Eye" diharapkan dapat menjadi model bagi permasalahan serupa di kawasan lainnya di Indonesia.(mcr10/jpnn)
Konsul Jenderal Australia di Surabaya, Glen Askew beserta alumni studi singkat Australia Awards Indonesia berkunjung ke Stasiun Rumah Pompa Yos Sudarso
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Pendidikan di Australia Mengkhawatirkan karena Sistemnya Rusak?
- Kecanggihan Teknologi & Hiburan Berpadu, BRImo FSTVL 2024 Bidik Generasi Muda
- Canggih! Injeksi CO2 CCUS Pertamina di Sukowati Dilengkapi Sistem Digital 24 Jam
- Proxsis Merayakan 19 Tahun Perjalanan: Transformasi Menuju Tiga Dekade
- ASEAN Business and Investment Summit 2024: Anindya Bakrie Diundang PM Australia Hingga Bertemu PM Kanada
- Ajang KMHE 2024 Bukti Komitmen Kemendikbudristek Dalam Keberlanjutan