Indonesia Bakal Bersaing dengan Kota di Australia Ini untuk Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032

Indonesia Bakal Bersaing dengan Kota di Australia Ini untuk Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032
The G20 Brisbane sign stands high long the river at South Bank with the city vista in the distance. (612 ABC Brisbane: Jessica Hinchliffe)

"Bidding China tidak pernah bisa diabaikan, IOC pasti akan melihat dan menganggapnya serius. Mereka (IOC) memiliki hubungan yang kuat dengan China," kata Robert lagi.

"China akan menggelar pertandingan musim dingin Beijing 2022 mendatang. Jadi hubungan mereka (dengan IOC) terus berlanjut," katanya.

Namun faktor tersebut juga dimiliki oleh ketua Komite Olimpiade Australia John Coates. Ia dikenal sebagai salah satu anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang paling cerdik secara politik.

Apalagi ia duduk sebagai wakil presiden IOC, sehingga memahami cara kerja internal organisasi lebih baik daripada orang lainnya.

Masalah HAM jadi penentu

Saat ini, berbagai tekanan internasional semakin kuat agar IOC membuat keputusan awal tentang kota mana yang akan diberikan hak sebagai tuan rumah, pada saat isu HAM menjadi agenda.

IOC selalu berargumen bahwa pihaknya 'netral secara politik', menjauhkan diri dari kontroversi HAM. Namun hal itu telah berubah setelah IOC menegaskan komitmennya untuk menciptakan strategi HAM.

Ketua IOC Thomas Bach dianggap berada di balik penataan peran IOC, dan menyatakan "Kita perlu berubah karena olahraga saat ini terlalu penting dalam masyarakat untuk mengabaikan masyarakat lainnya".

Mantan Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Pangeran Zeid Ra'ad al Hussein telah menjadi penasihat IOC sejak 2018 dalam perannya yang ia sebut sebagai 'otoritas tertinggi' dari gerakan Olimpiade.

Upaya Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 akan menghadapi persaingan yang semakin ketat, setelah Kota Brisbane di Australia menyatakan diri paling siap untuk melakukannya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News