Indonesia Bangun Hotel di Makkah
jpnn.com - MADINAH - Pemerintah Indonesia bersama pihak ketiga merintis pembangunan pemondokan (hotel) untuk jamaah haji. Lokasinya di kawasan Misfalah, sekitar 2 kilometer dari Masjidilharam. Tujuannya adalah efisiensi anggaran pemondokan
Wartawan Jawa Pos, M Sholahuddin dari Madinah melaporkan, dua investor swasta nasional bekerja sama dengan Islamic Development Bank (IDB) sudah siap melangkah pada 2014. "Kami dukung seratus persen. Sebab, hal itu bisa meringankan jamaah haji kita," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Anggito Abimanyu di Jeddah, Jumat (25/10).
Menurut Anggito, investor tersebut memiliki kerja sama dengan pihak dari Arab Saudi berupa tanah dengan sistem kontrak selama 30 tahun. Meski proyek tersebut diserahkan ke swasta, bukan tidak mungkin pemerintah ikut berinvestasi. "Kalau UU mengizinkan, kita akan ikut juga," ujar Anggito.
Menurut informasi yang diterima Media Center Haji (MCH) Indonesia, dua investor tersebut bekerja sama dengan Bank Exim. "Nilai investasinya sekitar 600 juta dolar Amerika Serikat," kata sumber.
Pemondokan atau hotel bagi para jamaah selama ini menjadi masalah. Selain beban anggaran yang besar, standar pemondokan beragam. Ada jamaah yang mendapat hotel sekelas hotel berbintang. Tetapi, ada pula yang minim fasilitas. Penentuan pemondokan di Tanah Suci dilakukan melalui qur'ah (undian) oleh Kemenag.
Pemerintah Indonesia bisa saja membangun wisma atau pemondokan sendiri di Tanah Suci. Namun, regulasi Kerajaan Arab Saudi tidak mudah untuk mewujudkannya.
Direktur Pelayanan Haji Kemenag Sri Ilham Lubis mengungkapkan, semula total biaya pemondokan tanpa pemangkasan kuota 20 persen mencapai 988.583.810 riyal atau sekitar Rp 2,98 triliun (1 riyal = Rp 3.000). Setelah pemerintah melakukan negosiasi yang alot dengan para pemilik hotel atau pemondokan di Makkah, akhirnya ada perubahan kontrak. Yang terbaru, biaya sewa pemondokan berkurang menjadi 810.364.335 riyal atau sekitar Rp 2,44 triliun. Dengan demikian, ada efisiensi setelah kebijakan pengurangan kuota 20 persen sekitar Rp 500 miliar.
Sementara itu, mulai kemarin ribuan jamaah bergerak dari Makkah ke Madinah. Mereka tinggal di Kota Nabi itu selama 8-9 hari untuk melaksanakaan ibadah salat arbain sebelum menyusul pulang. Total ada sekitar 78 ribu haji reguler Indonesia dari 192 kloter gelombang kedua yang akan berada di Madinah.
MADINAH - Pemerintah Indonesia bersama pihak ketiga merintis pembangunan pemondokan (hotel) untuk jamaah haji. Lokasinya di kawasan Misfalah, sekitar
- Pj Gubernur PBD Ingatkan ASN Agar Tidak Bermental Seperti Bos yang Minta Dilayani
- Sampaikan Orasi Ilmiah di Untirta, Mendes PDT Minta Sarjana Balik ke Desa
- Prabowo Tegaskan Indonesia Mendukung Perdagangan Terbuka dan Adil
- Mentras Iftitah Bersilaturahmi ke Eks Mentrans AM Hendropriyono
- Ini Upaya Propan Raya dan LPJK dalam Perlindungan Gedung dari Kebakaran
- Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah