Indonesia, Baru Lima Tahun Punya Buku Keuangan
Rabu, 13 Mei 2009 – 15:02 WIB
IndoneJAKARTA—Indonesia baru memiliki buku keuangan pada 2004. Sebelum itu, laporan keuangan Indonesia tidak jelas alias amburadul.
“Jujur saja, kita baru punya buku keuangan nanti 2004. Itu sebabnya kita sampai saat ini masih terus melakukan pendataan, entah itu asset, utang, dll,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab pertanyaan Junus Josfiah, personil komisi XI dalam Raker, Rabu (13/5).
Diakuinya, selama ini penilaian BPK terhadap laporan keuangan Depkeu disclaimer. Namun setiap penilaian tersebut, menurut Menkeu ada alasannya. Di contohkannya, dari penerimaan asset sampai saat ini pemerintah masih melakukan pendataan. Demikian juga soal pajak, dan pengelolaan utang.
“Bagaimana laporan keuangannya bisa diperiksa sekaligus, sementara untuk mengumpulkan data-data asset, pajak, daftar utang masa lalu butuh waktu yang tidak sedikit. Setidaknya kita sudah mulai memperbaiki pengelolaan keuangan Indonesia saat ini dan kami pun terbuka untuk diaudit,” tandasnya. (esy/jpnn
IndoneJAKARTA—Indonesia baru memiliki buku keuangan pada 2004. Sebelum itu, laporan keuangan Indonesia tidak jelas alias amburadul. “Jujur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gelar Coastal Clean-Up, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Kumpulkan 5,2 Ton Sampah Anorganik
- Belasan Ketum Kadin Daerah Gugat Pelaksanaan Munaslub 2024
- Menag Dikirimi Sejumlah Barang Berharga oleh Orang Misterius
- Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang: Keterangan Siapa yang Benar?
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Panggil Petinggi PT. Insight Investmen Management dan PT Taspen
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang