Indonesia Belajar Aksesibilitas Penyandang Disabilitas di Australia

Indonesia Belajar Aksesibilitas Penyandang Disabilitas di Australia
Indonesia Belajar Aksesibilitas Penyandang Disabilitas di Australia

Organisasi lain yang dikunjungi peserta terkait dengan pemenuhan hak penyandang disabilitas  bidang aksesibilitas adalah Independent Living Centre.

ILC adalah lembaga yang bekerjasama dengan berbagai perusahaan yang memproduksi alat-alat bantu atau teknologi yang diperuntukkan untuk penyandang disabilitas dengan berbagai kebutuhan, mulai dari yang kecil sampai besar.

Di kantor mereka,  terdapat  berbagai model alat bantu dan teknologi untuk penyandang disabilitas. Pada saat berkunjung ke ILC, para peserta dibuat kagum dengan ratusan bahkan mencapai ribuan alat bantu dengan beragam teknologi bantu yang dirancang dan diadaptasi khusus untuk penyandang disabilitas.

Alat-alat masak dan perlengkapan dapur seperti panci, piring dan gelas (bahkan ada gelas dengan lengkungan khusus didalamnya yang akan membuat seorang penyandang disabilitas yang mengalami hambatan di tenggorokan atau pernafasan tidak akan tersedak); alat-alat di kamar mandi seperti kloset dan bak mandi; tempat tidur dengan berbagai rancangan; sampai dengan baju dan sepatu modifikasi yang diperuntukkan khusus untuk penyandang disabilitas.

Menariknya, ILC tidak hanya melayani penyandang disabilitas yang datang ke kantor pusat mereka, tetapi mereka juga memperkenalkan dan mengedukasi alat-alat dengan dukungan teknologi canggih tersebut ke pedalaman-pedalaman Australia dengan mengunjungi daerah-daerah tersebut secara bergilir dan regular dengan membawa berbagai macam alat-alat yang mereka punya.

Terkait dengan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, kebutuhan batiniah seperti seks juga menjadi salah satu perhatian dalam memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas.

Berangkat atas prinsip person-centered approach, mereka percaya bahwa penyandang disabilitas juga memiliki hak untuk memenuhi kebutuhan seksual mereka. Shine South Australia adalah salah satu lembaga besar yang didekasikan khusus untuk melayani dan membantu hak-hak biologis penyandang disabilitas, terutama Penyandang Disabilitas Intelektual (PDI).

Tenaga-tenaga profesional di lembaga ini memberikan berbagai program edukasi dan asistensi kepada PDI dan masyarakat untuk mempermudah pemenuhan hak seksual  PDI.

Guna menyambut Hari Penyandang Disabilitas International hari Kamis (3/12), berikut tulisan Muhammad Adam, mahasiswa pasca sarjana Universitas Flinders

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News