Indonesia-Belanda Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi dan Penanggulangan Terorisme

"Saya meminta kiranya Belanda dapat memberlakukan secara fair ekspor sawit Indonesia ke Eropa," pintanya.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas kerja sama penanganan terorisme. Itu karena semakin maraknya radikalisme dan aksi-aksi teror di berbagai wilayah dunia, termasuk di Asia dan Eropa.
Serangan terorisme yang terjadi di Marawi adalah contoh nyata penyebaran ideologi radikal. Bahkan beberapa bagian kota di Filipina Selatan, sampai sekarang masih diduduki. Ratusan ribu penduduk terpaksa mengungsi.
"Serangan dan pendudukan kota Marawi ini menjadi wake–up call bagi kita semua tentang semakin tingginya bahaya terorisme," ucap Jokowi.
Kepala Negara juga mengingatkan bahwa financing merupakan masalah yang cukup serius. Karenanya, Indonesia dan Belanda harus meningkatkan kerja sama untuk menghentikan pendanaan bagi gerakan radikal dan terorisme.(fat/jpnn)
Hari ketiga berada di Jerman, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Hotel Steigenberger,
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Indonesia-India Sepakati Penyelesaian Isu Teknis untuk Dorong Perdagangan Kedua Negara
- Jokowi Lakukan Pertemuan Terbatas dengan Sultan HB X di Klaten
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Guntur Romli Colek KPK-Kejagung
- Menko Airlangga dan Menteri Mary Ng Gelar Pertemuan Bilateral, Apa Saja yang Dibahas?
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi