Indonesia Belum Final Sebagai Sebuah Bangsa

Indonesia Belum Final Sebagai Sebuah Bangsa
Indonesia Belum Final Sebagai Sebuah Bangsa
JAKARTA - Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma'arif menilai Indonesia belum final sebagai sebuah bangsa. Menurutnya, Indonesia sebagai bangsa membutuhkan negawaran visioner dari tingkat lokal hingga nasional.

Menurutnya, Indonesia didirikan oleh founding fathers yang dikenal sebagai intelektual kelas dunia.  “Andaipun ada kekurangan dari pendahulu kita yang belum sempat merumuskan strategi untuk percepatan proses ‘saling menyapa’ antar-subkultur, itu sangat manusiawi dan kita-kita inilah mestinya yang melengkapi," kata Syafii Ma’arif saat jadi pembicara dalam sarasehan Budaya Nasional, diselenggarakan atas kerjasama MPR dengan Universitas Trisakti di komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (23/5).

Oleh sebab itu, lanjut Syafii, strategi kultural perlu segera dirumuskan  untuk memperkokoh pilar-pilar ke-Indonesiaan. Dalam rumusan itu, harapnya, tidak ada subkultural yang dikesampingkan karena semua  diperhatikan dan dihargai secara proporsional sesuai dengan standar yang disepakati.

“Hanya dengan cara ini keanekaragaman budaya bangsa akan menjadi sumber kekuatan untuk menghadapi masa depan yang sarat dengan serba kemungkinan yang sulit diprediksi. Sehingga, mengabaikan subkultur yang lain akan mengancam keutuhan dan kelangsungan daya tahan negeri ini meuju sebuah bangsa,” ujar Syafii.

JAKARTA - Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma'arif menilai Indonesia belum final sebagai sebuah bangsa. Menurutnya, Indonesia sebagai bangsa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News