Indonesia Belum Pastikan akan Ikut Himbau Eksodus
Jumat, 18 Maret 2011 – 11:44 WIB
Sementara lebih jauh, Michael pun menyebut bahwa untuk radius 50 sampai 100 km, WNI di sana juga sudah dihimbau untuk tidak keluar rumah jika tidak benar-benar diperlukan, serta tidak membawa ke rumah benda-benda dari luar yang tidak jelas keamanannya (dari radiasi). Akan halnya terhadap pertanyaan mengenai kebijakan screening impor bahan makanan khususnya dari Jepang, Michael mengaku tak bisa memberi jawaban, karena ada instansi lain yang terkait dan lebih punya wewenang untuk itu.
Baca Juga:
Soal evakuasi warga, Michael sendiri pun di kesempatan itu membeberkan sejumlah data, antara lain bahwa sejauh ini sudah ada tiga gelombang evakuasi WNI yang sampai di Indonesia. Masing-masing yaitu pada tanggal 15 Maret sebanyak 99 orang, 16 Maret (10 orang), serta pada 17 Maret dengan jumlah 19 orang. Ia pun menjelaskan, bahwa data awal pemerintah soal jumlah WNI yang berada khususnya di daerah rawan (tiga prefektur yakni Miyagi, Iwate dan Fukushima, Red) yang sejumlah 496 orang, belakangan tercatat mencapai 502 orang.
"Dari jumlah itu (502), sebanyak 396 orang sejauh ini sudah bisa dipastikan dalam keadaan selamat. Rinciannya, masing-masing yakni 280 orang WNI di Miyagi, 77 di Iwate, dan sebanyak 39 WNI di Fukushima. Itu sebagian malah sudah ada yang dievakuasi ke Indoenesia," paparnya, sembari menggarisbawahi bahwa angka-angka itu tak perlu jadi patokan karena masih akan terus berubah sesuai perkembangan.
WNI yang menjadi korban dalam bencana di Jepang itu sendiri, dari informasi dan catatan, menurut Michael, sejauh ini tidak ada. Itu di luar dari 4 (empat) orang ABK asal Indonesia di atas kapal Kunimaru 3, yang secara resmi sudah dinyatakan hilang oleh pihak Jepang. Khusus terhadap keberadaan ABK asal Indonesia di Jepang ini, yang menurut Michael informasi awalnya mencapai 3.000-an orang, diakui termasuk paling sulit memantaunya, terutama lantaran mobilitas (aktivitas perpindahan) mereka yang tinggi. Meski begitu, ia memastikan pemerintah Indonesia senantiasa menjalani kerjasama dan komunikasi dengan pihak terkait soal itu, termasuk dengan asosiasi nelayan Jepang. (ito/cha/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah RI disebutkan belum akan mengikuti langkah beberapa negara dunia yang telah menghimbau warganya untuk segera meninggalkan Jepang,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan