Indonesia Berbagi Pengalaman Menangani Karhutla
jpnn.com, BONN - Dengan luasan hutan mencapai 60 persen dari luas daratan dan lahan gambut mencapai 20 juta hektare, Indonesia dihadapkan pada ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rutin terjadi setiap tahun.
Namun setelah bencana hebat tahun 2015 yang mayoritas terjadi di lahan gambut, Indonesia melakukan berbagai langkah koreksi dari hulu ke hilir. Hasilnya di tahun 2016 dan 2017, negara ini berhasil mengatasi karhutla dan bencana asap yang biasanya berulang.
Capaian ini kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, telah dijadikan contoh baik oleh banyak negara lainnya, yang masih rutin menghadapi tantangan karhutla. Indonesia pun akan membuka diri untuk saling berbagi pengalaman.
Hal ini disampaikan Menteri Siti, dalam diskusi panel yang berlangsung usai peluncuran The 3rd Asia-Pacific Rainforest Summit (APRS) atau KTT ketiga hutan tropis Asia Pasifik di Paviliun Indonesia, Bonn Zone, Bonn, Jerman, Rabu (15/11) waktu setempat.
Indonesia akan menjadi tuan rumah event tersebut, tepatnya berlangsung di Yogyakarta, tanggal 23-25 April 2018, dalam rangka mempromosikan aksi dan mendukung kerangka dasar kegiatan penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi di wilayah Asia Pasifik.
Menteri Siti menjelaskan, sektor kehutanan memainkan peran sentral dalam mencapai target NDC di Indonesia. Menyumbang sekitar 17,2 persen di antara target pengurangan emisi 29 persen (tanpa syarat) sampai 23 persen dari 41 persen (bersyarat) dari BAU 2030, sambil meningkatkan ketahanan iklim di tiga bidang utama (ekonomi, sosial dan mata pencaharian, dan ekosistem dan lanskap).
''Pengalaman kami melakukan reformasi kebijakan dalam mengelola sumber daya hutan dan lingkungannya, patut untuk dibagikan dengan negara lain,'' kata Menteri Siti.
''Seperti akses yang lebih baik bagi masyarakat lokal terhadap sumber daya hutan melalui perhutanan sosial, dan reformasi kebijakan dan peraturan dalam pengelolaan lahan gambut yang telah menunjukkan hasil positif dalam mencegah kebakaran hutan dan gambut,'' imbuhnya.
Setelah karhutla yang mayoritas terjadi di lahan gambut, Indonesia melakukan berbagai langkah koreksi dari hulu ke hilir.
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- KLHK Optimalkan Upaya Pengendalian Karhutla
- 6 Helikopter Dikerahkan untuk Pemadaman Karhutla di OKI dan OKU Timur
- KLHK Raih Penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Atas Komitmen Dalam Pengendalian Perubahan Iklim
- BNPB Inisiasi Operasi Modifikasi Cuaca di NTB Antisipasi Kekeringan & Karhutla
- Aksi Nyata Restorasi Alam dan Edukasi Lingkungan Melalui Pembangunan Ekoriparian di UMRI dan UNILAK