Indonesia Berduka, Seniman Legendaris ini Wafat Pagi Tadi
Namun, perjalanan berkarya Tedja tidak selalu mulus. Pernah pada satu momen, gairahnya untuk menghasilkan karya mencapai titik nadir. Masa itu adalah ketika istri tercintanya dipanggil sang Kuasa.
30 November 2008, seakan menjadi hari paling buruk bagi Tedja. Moentiana, sang istri yang dengan setia menemaninya 56 tahun, harus menyerah kepada penyakit kanker hati yang menggerogoti. Cobaan hidup itu seakan melunturkan semua kedigdayaan Tedja. Sosok lelaki yang tegar, humoris, penuh semangat hilang berganti menjadi sosok pendiam dan menutup diri.
Jangankan menghasilkan karya, menyentuh kertas, kuas, maupun kanvas saja Tedja enggan. Pikirannya selalu dibayangi oleh berpulangnya sang istri. ”Jujur saya tidak bisa saat itu. Ini cobaan hidup paling berat yang saya rasakan,” ungkapnya jujur.
Masa itu berlangsung sekitar 2 tahun. Baru setelah dinasehati oleh sang anak, Tedja sadar, bahwa sesuatu yang hidup dan bernyawa pasti akan mati. ”Saya percaya kemana pun saya melangkah, istri saya pasti akan selalu mendampingi,” katanya.
Hal senada dikatakan oleh anaknya, Lini. Papinya, kini sudah lebih ikhlas dalam melepas kepergian sang istri. ”Tetapi dalam sering kesempatan, Papi kerap melontarkan joke, kok bisa ya, mami mu itu meninggal. Itu yang enggak habis pikir saya,” kata Lini menirukan ucapan Tedja. Lini sendiri sudah mewarisi bakat sang ayah dalam melukis.
Ketika disinggung, sampai kapan Tedja akan berkarya, dengan mantap pria yang karyanya banyak dikoleksi petinggi negeri itu mengatakan, sampai dirinya dipanggil oleh Tuhan untuk menemani istrinya menjalani hidup di “dunia lain”. ”Melukis dan menghasilkan sketsa adalah hidup saya. Saya akan terus menekuni dunia yang satu ini,” pungkasnya mantap.
Perkembangan dunia seni Indonesia, khususnya sketsa dan lukis tidak bisa dipisahkan dari nama Tedja Suminar. Lebih dari 55 tahun, dengan sangat setia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala