Indonesia Berharap Tingkatkan Penjualan Produk Unggulan di Single's Day
Warga Indonesia yang tinggal China menyambut baik upaya pemerintah Indonesia untuk mempromosikan produk lokal ke China.
"Menurut saya bagus juga untuk promosi barang-barang ini," ujar Julluis Wiraputra yang sedang belajar Bahasa China di Universitas Quandong. "Beberapa sudah ada disini, tapi warga China kurang mengerti kegunaan produknya."
Saat dihubungi ABC, Julluis mengaku pernah merasakan meriahnya hari berbelanja 'Single's Day'.
"Saya sudah menunggu sejak pukul 11 malam dan mulai mencari-cari barang," katanya. "Setelah pukul 12:00 [pergantian hari ke 11 November], akses situsnya tersendat, yang sudah dibayar bisa gagal kebeli."
Photo: Ade Diyanti, mahasiswi asal Indonesia yang sudah hampir lima tahun tinggal di China (Koleksi pribadi)
Mahasiswa lainnya asal Indonesia di China adalah Ade Ditayanti, yang juga menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di provinsi Shandong, juga merespon soal produk yang akan dijual.
"Saya pernah kasih kopi luwak dan mie goreng instan, mereka senang sekali, jadi sepertinya ada pangsa pasarnya disini," kata Ade.
Tapi Ade menjelaskan tidak ada kaitannya antara 'Single's Day' dengan menjadi lajang.
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan