Indonesia Berharap Tingkatkan Penjualan Produk Unggulan di Single's Day
"'Single's Day' hanyalah sebuah hari marketing. Tapi dengan diskon yang besar-besaran, jadi saya sih senang saja," ujarnya.
"Tidak berarti saya lajang dan merayakannya dengan berbelanja."
"Saya bisa belanja kapan saja, karena di hari-hari lain juga diskon, tapi tidak sebesar diskon di hari 'Single's Day'," ujarnya.
Jadi kesempatan untuk Asia Tenggara dan Australia
Photo: Tidak hanya online, toko-toko pun menawarkan diskon selama satu hari (Flickr: ChiralJon)
Eva Huang, seorang dosen hukum bisnis dari University of Sydney di Australia mengatakan kepada ABC jika ada arti khusus dari pemilihan 'Single's Day' atau Hari Lajang.
Menurutnya 11 November terpilih karena angka '1' dalam bahasa Cina memiliki arti kesendirian.
"Jika kita melakukan marketing dan iklan di China, ada dimensi lain di dalamnya, karakter itu menceritakannya sendiri."
Dari hari belanja 'Single's Day' tahun lalu Alibaba berhasil meraup lebih dari Rp 330 triliun dalam 24 jam penjualan di platformnya. Jumlah ini melebihi gabungan penjualan 'Black Friday' dan 'Cyber Monday' di Amerika Serikat.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata