Indonesia Berpotensi Sukses dalam Industri Keuangan Syariah, Ini Buktinya
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin optimistis Indonesia sukses dalam industri keuangan syariah.
Pasalnya, Indonesia saat ini berada di posisin lima besar dari 135 negara dengan aset ekonomi syariah terbesar.
"Kami meyakini bahwa posisi Indonesia masih sangat mungkin untuk meningkat lagi," ujar Ma'ruf dalam acara peluncuran logo baru Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan peringatan Hari Santri Nasional 2021 di Jakarta, Jumat (22/10).
Pemerintah, kata Ma'ruf berkomitmen memperkuat pembangunan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, khususnya kaum santri sebagai bagian penting dari MES.
Berdasarkan laporan Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2020, Indonesia masuk dalam lima besar ekonomi syariah dunia dari 135 negara.
Penilaian itu didasarkan pada aset keuangan syariah di Indonesia yang mencapai USD 3 miliar, di bawah Arab Saudi senilai USD 17 miliar, Iran USD 14 miliar, Malaysia USD 10 miliar, dan Uni Emirat Arab USD 3 miliar.
Ma'ruf yakin industri keuangan syariah nasional tak kalah besar, sejalan dengan kemajuan sektor industri produk halal yang terus memberikan nilai tambah dalam perekonomian nasional, termasuk selama pandemi COVID-19.
Baginya, saat ini ekonomi syariah tak sekadar menjadi pilihan bagi komunitas muslim saja, tetapi telah menjadi salah satu penopang kekuatan ekonomi nasional.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin optimistis Indonesia sukses dalam industri keuangan syariah. Pasalnya, Indonesia saat ini berada di posisin lima besar dari 135 negara dengan aset ekonomi syariah terbesar.
- Pembangkit Minihidro HGI Berkontribusi untuk Lingkungan dan Tingkatkan Ekonomi Lokal
- Iswar Membayangkan Kota Semarang jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Jawa, Ini Alasannya
- PNM dan PIP Dorong Petani Perempuan Terampil Finansial
- Soal Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang, Yoyok Sukawi Punya Strategi Tembus 7 Persen
- Terbitkan 2 Izin NPPBKC, Bea Cukai Jember Tegaskan Legal Itu Mudah dan Nyaman
- Prospek Industri Kimia Meningkat, ICIIS 2024 Kembali Digelar