Indonesia Bisa Belajar Atasi Penyakit Kronis Akibat Rokok Dari Australia

Indonesia Bisa Belajar Atasi Penyakit Kronis Akibat Rokok Dari Australia
Indonesia Bisa Belajar Atasi Penyakit Kronis Akibat Rokok Dari Australia

Profesor Danny lebih lanjut menjelaskan, Australia telah melakukan kampanye anti-merokok selama bertahun-tahun.

“Dan tingkat merokok di Australia telah menurun drastis, hanya ada kelompok kecil yakni perempuan muda yang sedikit naik, tapi semua kelompok demografi benar-benar telah mengurangi aktivitas merokok.”

Ia tak membantah, meski hingga saat ini kampanye anti-merokok terus berlangsung di Australia, sulit untuk mengetahui metode mana yang paling efektif.

“Ada pendekatan multiplatform yang digunakan, mulai dari iklan, pajak, kemasan, dan sebagainya. Saya pikir di Indonesia, tak ada priorotas lain yang lebih mendesak ketimbang menghentikan banyak laki-laki untuk merokok.”

 Prof Danny lantas menuturkan, “Saya paham dampak industri rokok terhadap perekonomian Indonesia.”

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sudah saatnya masyarakat dan pemerintahan di berbagai belahan dunia, tak hanya di negara maju, melihat kesehatan sebagai investasi bukannya pengeluaran.

“Australia menghabiskan sekitar 160 miliar dolar per tahun untuk sistem kesehatan, sekitar 10 persen dari produk domestik bruto kami. Itu seharusnya dilihat sebagai investasi, karena kesehatan berhubungan erat dengan produktivitas.”

*ABC akan menerbitkan artikel lanjutan mengenai topik ini dengan hasil wawancara bersama Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Pungkas Bahjuri Ali, Ph.D.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News