Indonesia Bukti Ada Demokrasi Tanpa Hukum
Rabu, 10 Agustus 2011 – 09:51 WIB
''Selama 10 tahun, Soeharto tenang di rumah, nonton sinetron. Tidak pernah khawatir akan masuk penjara. Ini sangat merusak untuk Indonesia. Dampaknya sangat panjang. Sampai hari ini, 12 tahun kemudian masih ada demokrasi tanpa hukum," ujarnya.
Baca Juga:
Dia menyebut reformasi 1998 sebenarnya momentum penting melakukan loncatan untuk memperkuat sistem hukum. Kuncinya adalah dengan menyelesaikan satu kasus di posisi paling atas, yakni Soeharto. "Seandainya Mesir ikut pola Indonesia, 10 tahun dari sekarang akan ada calon presiden namanya Gamal Mubarok," katanya.
Gamal Mubarok adalah putra sulung dari Hosni Mubarok. Secara tidak langsung, Jeffry menyindir fenomena banyaknya trah keluarga Cendana yang berkiprah dalam politik Indonesia.
Kasus pelengseran Soeharto di Indonesia dan penggulingan Hosni Mubarak di Mesir, lanjut Jeffry, pada akhirnya membuktikan bahwa perjuangan untuk menjatuhkan diktator dan membangun demokrasi ternyata tidak satu paket dengan perjuangan untuk menanamkan sistem hukum yang kuat.
JAKARTA - Amburadulnya proses penegakan hukum dan manajemen kepartaian yang terjadi sampai sekarang di Indonesia, menurut Indonesianis dari Northwestern
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad