Indonesia Butuh 4,8 Juta Pengusaha
Senin, 28 Februari 2011 – 11:11 WIB

Indonesia Butuh 4,8 Juta Pengusaha
Oleh sebab itu, untuk menciptakan para wirausaha, setiap bulannya, ia dari AWI dan Menteri UKM mengadakan sosialisasi OVOP (one village one product) untuk mengembangkan usaha lokal. "Antara lain tanggal 7dan 8 Maret nanti akan mengunjungi Pacitan, Jawa Timur. Dari kunjungan tersebut,akan dijelaskan mengenai manfaat dari OVOP dan mengenai kompetensi inti tiap daerah yang tidak dimiliki oleh daerah lain," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Karang Taruna Indonesia, Taufan EN Rotorasiko mengatakan saat ini banyak pemuda yang memilih prioritas sebagai karyawan atau bekerja full time sehingga tidak ada waktu untuk kewirausahaan. "Padahal kewirausahaan merupakan salah satu jalan kemandirian bangsa yang akan memberi peluang lebih inovatif dalam memandang kemajuan bangsa dan peradaban dunia," cetusnya.
Menurut dia, kalangan muda msih memerlukan pembinaan kewirausahaan untuk masuk ke dalam dunia usaha. Dengan begitu, hasil karya pemuda bisa masuk ke kepersaingan global. "Sebab, dalam persaingan yang ketat saat ini, tidak hanya perlu membangun usaha tetapi juga perlu membangun kemandirian dan kreatifitas, sehingga mampu menembus pasar global," tegasnya.
Taufan mengingatkan, setelah mengamati besarnya jumlah pengangguran di negeri ini, seluruh pihak sudah seharusnya bersinergi dan bersama-sama mendorong program kewirausahaan. "Program untuk mendorong kewirausahaan itu harus dibuat secara bersinergi dan bersama-sama, supaya tidak terlihat sendiri-sendiri, seperti terkesan selama ini," jelasnya. (wir)
JAKARTA - Indonesia masih banyak memerlukan stimulus untuk menambah jumlah pengusaha. Pasalnya persentase pengusaha mandiri (wirausaha) saat ini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian