Indonesia Butuh Fasilitas Pendidikan yang Merata
Sabtu, 13 April 2019 – 01:13 WIB

Mahasiswa. Ilustrasi Foto: Dipta/dok.JPNN.com
Pada 1983 Hary pernah mengalami putus sekolah selama beberapa bulan. Lantas, dia mengambil ujian persamaan dari kementerian.
Setelah lulus, Hary melanjutkan pendidikan S1 dan S2 di Ottawa University Kanada dengan beasiswa dan lulus predikat cum laude.
Setelah itu, Hary pulang ke Surabaya. Pada 1990, dia pindah ke Jakarta dan membangun MNC Group dengan karyawan satu orang, yaitu dirinya sendiri.
MNC Group hingga saat ini terus berkembang dan memimpin lebih dari 35.000 karyawan.
"Pesan di sini adalah pendidikan itu penting. Saya tidak bisa bayangkan kalau dulu saya tidak lanjut sekolah. Tidak akan ada Hary Tanoe seperti hari ini, tidak akan ada Partai Perindo," kata Hary. (jos/jpnn)
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan seluruh generasi muda dari Sabang sampai Merauke agar bisa menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bahas Transmigrasi Patriot, Wamen Viva Yoga Dorong Mahasiswa Punya Jiwa Kewirausahaan
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Ketua Yayasan Buka Suara Soal Kisruh Internal Universitas Malahayati Lampung
- Mendiktisaintek Bertemu Wakil Menteri Rusia, Hasilnya Ini
- Inilah 7 Sub-Bidang Ilmu dari Kampus di Indonesia Masuk Top 100 Dunia
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Libatkan Mahasiswa dari 44 Perguruan Tinggi untuk Kembangkan Potensi Desa