Indonesia Butuh High Impact Entrepreneur
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama) AAGN Ari Dwipayana mengatakan, pada era Revolusi Industri 4.0, kewirausahaan yang berorientasi profit maupun sosial mempunyai tantangan yang tidak ringan.
Pasalnya, dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 250 juta jiwa, sektor perekonomian membutuhkan pengusaha setidaknya 40 juta orang.
Belum lagi soal inovasi dan tuntutan kebutuhan pekerjaan yang berkualitas.
“Tidak hanya entrepreneur, kita butuh high impact entrepreneur,” jelas Ari, Kamis (3/10).
Hal tersebut, kata Ari, membutuhkan dedikasi sumber daya untuk fasilitasi pendampingan.
Dengan demikian, ekosistem yang dinamis dan komunitas entrepreneur yang produktif serta berdampak ke masyarakat luas terbangun.
Ari merasa bersyukur karena pemerintah Indonesia telah membuktikan komitmen dalam penciptaan ekosistem kewirausahaan yang lebih kondusif.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama) AAGN Ari Dwipayana mengatakan, pada era Revolusi Industri 4.0, kewirausahaan yang berorientasi profit maupun sosial mempunyai tantangan yang tidak ringan.
- Punya Rekam Jejak Baik, Ridwan Kamil Didukung Belasan Komunitas Tionghoa
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Dukung Inklusi, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur
- Entrepreneur Hub jadi Pusat Pengembangan UMKM Tanah Air
- Pelindo Dorong Pengembangan UMK Maritim Lewat 'Developing Great Maritimepreneur'