Indonesia Butuh High Impact Entrepreneur

Indonesia Butuh High Impact Entrepreneur
AAGN Ari Dwipayana. Foto: Dok Pri

Misalnya, mengadakan berbagai program termasuk pendampingan, mentorship, maupun dukungan, dan fasilitasi.

“Kementerian Perindustrian, misalnya, memiliki target spesifik untuk menambah 20.000 pengusaha baru pada akhir 2020,” ujar Staf Khusus Presiden Bidang Politik dan Pemerintahan itu.

Hal tersebut memerlukan sinergi dan konvergensi lintas sektor yang terkait, terutama untuk mewujudkan ekosistem kewirausahaan dan kewirausahaan sosial di Indonesia.

“SDM generasi muda dan kompetensinya harus ditingkatkan guna mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional,” tambah Ari.

Hal tersebut mendorong PP Kagama bekerja sama dengan Pengda Kagama Sumut menyelenggarakan Seminar dan Expo 2019 di ballroom Hotel Adimulia, Medan, 3-5 Oktober 2019.

Ketua Pengda Kagama Sumut Hamied Wijaya memaparkan sebanyak 100 booth telah mendaftar dan mengikuti pameran.

Untuk seminarnya sendiri, kata Hamid, dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama membahas inovasi dan disrupsi Industri 4.0.

Sesi kedua tentang smart city Menuju Industri 4.0. Sesi ketiga tentang kewirausahaan dan kewirausahaan sosial dalam era Revolusi Industri 4.0.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama) AAGN Ari Dwipayana mengatakan, pada era Revolusi Industri 4.0, kewirausahaan yang berorientasi profit maupun sosial mempunyai tantangan yang tidak ringan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News