Indonesia Butuh Minimal 12 Kapal Selam
Cek Kesiapan PT PAL Produksi Kapal Selam
jpnn.com - JAKARTA - Kebutuhan kapal perang Indonesia masih sangat besar. Salah satu yang paling mendesak adalah kapal selam untuk menggantikan dua kapal selam yang akan segera pensiun. Kesiapan PT PAL untuk segera memproduksi kapal selam direspons Kemenhan dengan memberikan kebijakan khusus.
Hal itu terungkap dalam rapat Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di kantor Kementerian Pertahanan kemarin. Rapat yang dipimpin Menhan Purnomo Yusgiantoro itu membahas persiapan PT PAL memproduksi kapal selam, fregat, dan korvet.
Menurut Purnomo, Indonesia sebagai Negara kepulauan memerlukan banyak kapal penjaga. Sebab, ancaman dari laut sangat besar, mengingat Indonesia memiliki alur laut kepulauan Indonesia (ALKI). ALKI bisa dilalui kapal-kapal di atas permukaan, dalam laut, maupun pesawat. "Itu perlu dijaga pintu masuk dan keluarnya," terang Purnomo.
Indonesia memiliki tiga ALKI. ALKI I membentang mulai Laut Cina Selatan-Selat Karimata-Selat Sunda. Kemudian, ALKI II melintasi Laut Sulawesi-Selat Makassar-Luatan Flores-Selat Lombok. Sedangkan, ALKI III mulai Sumadera Pasifik-Laut Maluku-Laut Seram-Laut Banda-Alor.
KASAL Laksamana TNI Marsetio mengungkapkan, untuk menjaga perairan, sejumlah kebutuhan kapal harus segera dipenuhi. Untuk kapal selam, sangat terkait dengan strategi defensive attack. "Kebutuhannya idealnya agar dijamin aman, 12 kapal selam," terangnya.
Saat ini, Indonesia memiliki dua kapal selam produksi tahun 1977-1978. Artinya, pada tahun 2020 kedua kapal selam itu harus pensiun karena usianya mencapai 40 tahun. Penggantinya diharapkan selesai pada 2017 akhir. Saat ini, dua kapal selam pengganti itu sedang diproduksi di Korsel. Pemerintah menunjuk perusahaan galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) untuk mengerjakannya.
Sedikitnya 208 ahli dari PT PAL dikirim untuk mempelajari pembuatan kapal selam di galangan tersebut. seluruhnya merupakan ahli di bidang masing-masing, mulai desain hingga bagian las. Target awal, PT PAL sudah bisa memproduksi kapal selam pada 2015. Jika itu terjadi, maka Indonesia menjadi produsen kapal selam pertama di Asia Tenggara.
Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, pihaknya telah menyapkan kebijakan pendukung untuk megaproyek tersebut. Dia mengizinkan PT PAL untuk mengambil bridging loan (pinjaman jangka pendek) dari bank-bank BUMN. Tujuannya, menutup kebutuhan finansial produksi kapal sambil menunggu dana APBN cair.
JAKARTA - Kebutuhan kapal perang Indonesia masih sangat besar. Salah satu yang paling mendesak adalah kapal selam untuk menggantikan dua kapal selam
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Tim Gabungan Sita 7 Unit Hp, 10 Paku & 20 Korek Api di Lapas Narkotika Muara Beliti