Indonesia Butuh Perbaikan Iklim dan Insentif
Sektor Riil Masih Stabil
Jumat, 10 Oktober 2008 – 09:31 WIB
JAKARTA - Di tengah pasar finansial yang bergejolak, ternyata ada sektor riil yang belum terkena dampak. Setidaknya, tiga hingga enam bulan ke depan beberapa sektor yang diprediksi masih bisa bertahan. Syaratnya, situasi pasar dalam negeri harus tetap kondusif serta ditunjang pemberian stimulus kepada dunia usaha. Yang terpenting, lanjut dia, pemerintah harus melakukan perbaikan total terhadap iklim usaha. Misalnya, menurunkan PPh badan usaha dari 30 persen menjadi 25 persen seperti Singapura. ''Kalau Obama terpilih sebagai presiden AS, saya pikir kepercayaan masyarakat Amerika akan pulih dan lambat laun ekonominya bergerak kembali,'' ungkapnya.
Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G. Ismy menyatakan, krisis di AS berpengaruh kecil bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Meski termasuk menggantungkan pasar AS, industri TPT mampu mencatatkan pertumbuhan ekspor ke AS pada Januari-Juni 2008.
Baca Juga:
''Ekspor TPT Indonesia meningkat tipis 0,75 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi USD 2,14 miliar, sedangkan volumenya naik 0,9 persen,'' jelas Ernovian di Jakarta, Kamis (9/10). Meski target ekspor TPT tahun ini terkoreksi dari 10 persen menjadi 7 persen, secara umum ekspor TPT masih aman.
Baca Juga:
JAKARTA - Di tengah pasar finansial yang bergejolak, ternyata ada sektor riil yang belum terkena dampak. Setidaknya, tiga hingga enam bulan ke depan
BERITA TERKAIT
- BNI JKK Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global
- BTN Optimistis Tahun ini Aset Perseroan Bakal Tembus Rp 500 Triliun
- Ekspansi Bisnis 2025, FUNDtastic Akuisisi BPR Indomitra Pertiwi
- Implementasikan ESG, Telkom Beri Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia
- Tinjau ke Lapangan, Komisi XII DPR Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar Hingga ke Sub Pangkalan
- Bea Cukai Beri Asistensi Perusahaan Berstatus AEO Agar Optimalkan Fasilitas Kepabeanan