Indonesia Butuh Perbaikan Iklim dan Insentif
Sektor Riil Masih Stabil
Jumat, 10 Oktober 2008 – 09:31 WIB
Menteri Perdagangan Mari Elka Pengastu tetap optimistis target pertumbuhan ekspor 2008 sebesar 12,5 persen akan tercapai. Namun, memperkirakan ekspor 2009 akan terkoreksi. Untuk itu, pihaknya siap memberikan insentif kepada eksporter untuk meningkatkan kegiatannya. Insentif itu berupa pelaksanaan janji-janji pemerintah kepada pengusaha. ''Pokoknya yang belum terlaksana segera direalisasikan,'' tukasnya.
Beberapa hal yang telah dilakukan pemerintah selama ini, antara lain mengurangi ekonomi biaya tinggi yang meliputi penurunan biaya dan waktu untuk transaksi bisnis melalui transaksi satu pintu. Lalu penurunan biaya Terminal Handling Cost di pelabuhan, perbaikan infrastruktur untuk menekan aspek macet di jalan dan pelabuhan, serta cetak biru sistem logistik. ''Untuk melindungi pasar lokal dari barang luar, baik yang legal maupun ilegal, kita berencana merealisasikan pelayanan terpadu, insentif fiskal, dan non-fiskal,'' tegasnya.
Selain itu, Depdag juga akan membuat program fasilitas usaha kecil dan menengah, mengamankan dan menstimulasi pasar dalam negeri, serta memberi jalan kepada pengusaha untuk mendapat kemudahan kredit perbankan. Pemerintah juga akan meningkatkan belanja dalam negeri, terutama belanja pemerintah Rp 76 triliun untuk belanja barang dan Rp 90,7 triliun untuk belanja modal. Mari juga berjanji memperketat pengawasan barang beredar dan jasa di pasar domestik. ''Dengan begitu, pasar Indonesia tidak kebanjiran produk luar,'' jelasnya. (wir/oki)
JAKARTA - Di tengah pasar finansial yang bergejolak, ternyata ada sektor riil yang belum terkena dampak. Setidaknya, tiga hingga enam bulan ke depan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru