Indonesia dan India Jalin Kerja Sama Produk Hilir Timah
jpnn.com, BSD CITY - Indonesia dan India memperkuat kerja sama di sektor mineral melalui perjanjian produk hilir timah antara PT Timah Industri yang merupakan anak perusahaan PT Timah Tbk dengan Valeo Products LLP.
Kolaborasi itu berfokus pada penjualan Tin Solder senilai 17,9 juta US Dolar, yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Timah Industri, Ria Wardhani Pawan, dan Direktur Utama Valeo Products LLP Mutha Gaurav.
Penandatanganan kesepakatan itu disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada acara Trade Expo Indonesia ke-39 yang berlangsung di ICE BSD, Rabu (9/10).
Ria mengungkapkan rasa terima kasihnya ke Valeo Products LLP atas kepercayaan mereka terhadap produk Tin Solder buatan PT Timah Industri.
Dia menegaskan kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan India, khususnya dalam pengembangan produk hilir timah.
"Kerja sama ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar timah global. Kami optimis kolaborasi ini akan membawa manfaat besar bagi kedua negara," ujar Ria dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong hilirisasi sektor pertambangan, demi meningkatkan daya saing industri dalam negeri serta menciptakan lapangan kerja baru.
"Pengolahan logam timah menjadi Tin Solder ini merupakan bagian dari mandat pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah melalui hilirisasi," kata dia.
Indonesia dan India memperkuat kerja sama di sektor mineral melalui perjanjian produk hilir timah antara PT Timah Industri dengan Valeo Products LLP
- Celeng Banteng
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Berikut Pemenang Lomba Instagram Reels ISDS Bertema ‘Menjaga Natuna, Menjaga Indonesia’
- Powergrid Pilih Teknologi HVDC Hitachi Energy untuk Menghubungkan Energi Terbarukan India
- Menekraf dan Mendagri Teken Surat Keputusan, Ekonomi Kreatif Diharapkan Menggeliat