Indonesia dan Malaysia Kompak Jaga Kedaulatan di Tengah Tekanan China

Indonesia dan Malaysia Kompak Jaga Kedaulatan di Tengah Tekanan China
Para narasumber seminar “Dancing with the Dragon? Indonesian and Malaysian Policies toward China,” yang diselenggarakan Forum Sinologi Indonesia (FSI) bersama Paramadina Public Policy Institute (PPPI), dan sebuah think tank asal Malaysia, Bait Al Amanah. Foto: source for jpnn

Pragmatisme ekonomi menjadi pilar utama hubungan Malaysia-China, terutama sejak inisiatif Belt and Road Initiative (BRI) diluncurkan.

Namun, Kuik menekankan bahwa menjaga netralitas tidak berarti sama rata, melainkan membangun kemitraan inklusif dengan tetap mempertahankan kemandirian.

Ahmad Khoirul Umam, Managing Director Paramadina Public Policy Institute, mengibaratkan hubungan Indonesia dengan China sebagai “pedang bermata dua.”

Dia menjelaskan, strategi China yang ofensif dan mempesona dapat berubah menjadi ancaman sewaktu-waktu. Oleh sebab itu, Umam menyarankan agar Indonesia berhati-hati, terutama dalam isu ZEE di Laut Natuna Utara.

Dalam kesempatan yang sama, Fikry A. Rahman dari Bait Al Amanah menegaskan pentingnya kewaspadaan.

“Dalam hubungan dengan China, baik Indonesia maupun Malaysia harus ingat bahwa tak ada makan siang gratis,” ujarnya. (jlo/jpnn)

Indonesia-Malaysia kompak menjaga kedaulatan di tengah tekanan China. Simak selengkapnya


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News