Indonesia Defisit Pengusaha, Generasi Muda Harus Berbisnis
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR Jazuli Juwaini mengatakan Indonesia saat ini masih defisit pengusaha atau wirausahawan.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), rasio wirausaha Indonesia 2017 naik 3,1 persen, dari sebelumnya 1,6 persen.
Namun, Indonesia masih tertinggal dari Malaysia (5 persen), Singapura (7 persen), Tiongkok (10 persen), Jepang (11 persen) dan Amerika Serikat (12 persen).
Menurut Jazuli, perlu gerakan kolektif memajukan dunia wirausaha Indonesia.
"Itulah yang memotivasi Fraksi PKS menginisiasi RUU Kewirausahaan," kata Jazuli membuka diskusi Lejitkan Bisnis Start Up Melalui RUU Kewirausahaan di gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/3).
Dia menambahkan negara yang besar dan maju bertumpu pada kewirausahaan bangsanya. Indonesia punya kapasitas, tapi perlu didukung kerangka kebijakan yang fokus, terarah, dan sistematis untuk memajukan kewirausahaan nasional.
"Itulah pentingnya RUU Kewirausahaan," kata Jazuli.
Menurut dia, perlu generasi muda untuk tampil menjadi wirausahawan atau pebisnis-pebisnis baru yang tangguh, mengingat sekarang ini zaman kesempatan anak muda.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR Jazuli Juwaini mengatakan Indonesia saat ini masih defisit pengusaha atau wirausahawan.
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra