Indonesia Diharapkan Berperan Jadi Produsen Kendaraan Listrik
Misalnya, tentang infrastruktur, charging station, maupun harga dan desain mobil yang belum kompetitif.
Sebelumnya, Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menerima ratusan kendaraan listrik yang akan digunakan pada KTT G-20.
Hal ini menunjukkan komitmen Presidensi Indonesia G20 dalam menjadi lead by example untuk isu transisi energi, lingkungan, dan perubahan iklim.
Dengan berbagai kebijakan yang telah diberikan tersebut, Menko Airlangga berharap agar utilitas EV dapat meningkat di kalangan masyarakat sehingga mampu memperkuat industri otomotif dalam negeri.
“Dengan fasilitas Pemerintah, Pemerintah berharap EV dapat dijual di dalam negeri dengan harga yang kompetitif dan tentu bisa mendorong produksi EV di Indonesia,” ujar Menko Airlangga.
Peran Menko Perekonomian
Pakar ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai Menko Perekonomian Airlangga Hartarto adalah kunci untuk perkembangan industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Dia berharap Airlangga mampu menyelaraskan dan mengharmoniskan berbagai pihak dari kementerian ataupun BUMN untuk mempercepat akselerasi EV di Indonesia.
Menko Perekonomian Airlangga mengatakan Indonesia bukan cuma pangsa pasar kendaraan listrik (EV) yang besar, namun juga tempat manufaktur kendaraan listrik.
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah
- Melantai di GJAW 2024, Mobil Listrik Chery J6 Dibanderol Rp 400 Jutaan
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus