Indonesia Diharapkan Lakukan Tekanan Politik kepada Myanmar
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sukamta meminta pemerintah Indonesia tidak segan-segan untuk bersikap tegas, apabila krisis politik di Myamnmar mengarah kepada peningkatan tindak kekerasan secara lebih luas.
"Tekanan politik secara proporsional juga perlu dilakukan, meski ada prinsip non interfere dalam komunitas ASEAN, bukan berarti menutup mata jika terjadi pelanggaran HAM terjadi," ungkap Sukamta dalam keterangan resmi kepada JPNN.com, Jumat (12/3).
Dalam analisis Sukamta, eskalasi konflik di Myanmar bisa lebih tinggi dari hari ini. Sebab, konflik politik di negara seribu pagoda itu dibayangi sentimen etnis yang masih tinggi.
"Sementara itu, di sisi lain ada gap politik antara kelompok anak muda, masyarakat dan elit politik yang berkuasa," ujar politikus fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Namun, hingga saat ini Sukamta masih mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, untuk menyelesaikan konflik di Myanmar.
Sebab, kata dia, Indonesia sudah berinisiatif melakukan pertemuan antara menlu negara-negara ASEAN.
"Saya berharap pemerintah bisa lebih proaktif dan terus melakukan upaya hadirkan solusi atas krisis di Myanmar," ujar legislator asal Yogyakarta itu. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Sukamta meminta pemerintah Indonesia tidak segan-segan untuk bersikap tegas dalam merespons krisis politik di Myamnmar
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- Berikut Pemenang Lomba Instagram Reels ISDS Bertema ‘Menjaga Natuna, Menjaga Indonesia’
- Menekraf dan Mendagri Teken Surat Keputusan, Ekonomi Kreatif Diharapkan Menggeliat
- Menko Airlangga: Indonesia dan ASEAN Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
- Prabowo Santap Siang dengan Pengusaha Jepang, Lihat
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan