Indonesia Dinilai Salahgunakan Outsourcing
Selasa, 01 Mei 2012 – 16:06 WIB

Indonesia Dinilai Salahgunakan Outsourcing
JAKARTA - Pendiri Rumah Perubahan 2.0 DR Rizal Ramli mengatakan sistem outsourcing yang berlaku saat ini di Indonesia disalahgunakan karena jauh dari landasan dasar outsourcing yang berlaku di negara-negara Asia, Eropa, bahkan di Amerika Serikat sendiri. "Penyalahgunaan sistem outsourcing yang dibiarkan oleh pemerintah itulah antara lain yang dituntut oleh para buruh hari ini," tegas mantan Menko Perekonomian itu.
"Di luar negeri, sistem outsourcing hanya diberlakukan terhadap tenaga-tenaga profesional dengan tingkat keahlian atau skill yang sangat tinggi dengan gaji yang sangat tinggi pula," kata Rizal Ramli, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (1/5).
Dikatakan, di Indonesia justru sistem outsourcing sebaliknya diberlakukan bagi tenaga-tenaga buruh dengan upah yang tidak manusiawi. Bahkan jutaan buruh di Indonesia di-outsourcing sampai 10 tahun hingga para buruh dipaksa menerima gaji yang tidak manusiawi dan dengan alasan outsourcing pula seluruh hak-hak buruh seperti akses terhadap kesehatan, pendidikan dan jaminan hari tua ditiadakan.
Baca Juga:
JAKARTA - Pendiri Rumah Perubahan 2.0 DR Rizal Ramli mengatakan sistem outsourcing yang berlaku saat ini di Indonesia disalahgunakan karena jauh
BERITA TERKAIT
- Hak Buruh Sritex Terabaikan, Arief Poyuono Ingatkan Prabowo Jangan Seperti Jokowi
- 444 Ribu Lebih Tiket Kereta Api Mudik Lebaran 2025 Ludes Terjual, KAI Berpesan Begini
- Film tentang SU 1 Maret, Meninggikan Soeharto, Menghilangkan Peran Sultan HB IX
- Kasus Pembunuhan Kesya, Wakil Ketua MPR RI Terima Keluarga Korban & Tindaklanjuti ke Pimpinan TNI AL
- ASN Pemkab Karawang Masuk Kerja Lebih Siang Selama Ramadan
- Seorang Wisatawan asal Bogor Hilang Terseret Ombak di Pantai Carita