Indonesia Dorong Inisiatif Penguatan Rantai Pasok Minyak Nabati Secara Berkelanjutan

Sekretaris Jenderal CPOPC Rizal Affandi Lukman menambahkan di tengah disrupsi rantai pasokan minyak nabati akibat pandemik Covid-19 dan konflik Rusia dan Ukraina, nilai-nilai keberlanjutan minyak kelapa sawit membuatnya mampu terus menyuplai kebutuhan pangan dan enerji global.
Fakta ini ditunjang oleh konsistensi permintaan pasar minyak nabati, termasuk dari negara-negara yang sedang berupaya membatasi impor minyak kelapa sawit, diimbangi oleh ketersediaan pasokan.
Konferensi minyak nabati berkelanjutan G20 SVOC akan menjadi sebuah platform dimana CPOPC akan membuka kesempatan menjalin kerja sama dengan negara-negara produsen dan konsumen minyak nabati lainnya dalam penyediaan minyak nabati berkelanjutan untuk dunia di tengah tantangan global perubahan iklim dan komitmen mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
Director Sustainability of CPOPC Witjaksana Darmosarkoro dalam kesempatan yang sama juga menekankan terkait pentingnya peran strategis Indonesia dalam mata rantai minyak nabati.
Lebih dari 500 orang dari berbagai negara telah mendaftar dalam G20 SVOC.
Ketua Bidang Komunikasi GAPKI Tofan Mahdi menyampaikan secara teknis terkait konferensi yang akan digelar pekan depan. (mrk/jpnn)
Sebagai negara eksportir CPO terbesar di dunia, Indonesia terlibat aktif mendorong inisiatif global untuk menguatkan rantai pasok minyak nabati berkelanjutan
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Petrokimia Gresik Siapkan Pupuk 431 Ribu Ton saat Lebaran, Stok Aman
- Forwatan dan 3 Asosiasi Berbagi Manfaat Produk Turunan Sawit kepada Yatim Piatu
- SPP Sragen Capai Kapasitas 120 Ton Per Siklus Selama Panen Raya, Dukung Ketahanan Pangan
- Super Tani Tawarkan Solusi Atasi Langkanya Pasokan Pupuk
- Riau Berusaha Rebut Hak Kelola Kebun Eks Sawit Duta Palma
- Remaja Pencuri Buah Kelapa Sawit di Musi Rawas Ditangkap Polisi