Indonesia Dukung Pembahasan Pola Kerja Baru dari Anggota G20

Pertama, mengoptimalkan partisipasi pekerja dalam era digital.
Kedua, mengikutsertakan pekerja dalam program jaminan sosial publik untuk meningkatkan perlindungan mereka.
“Ketiga, peningkatan kompetensi secara berkelanjutan," tegasnya.
Dia menyatakan era digitalisasi juga berpengaruh terhadap situasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Sebab, saat ini bidang ketenagakerjaan mengalami perubahan dalam kondisi, jam, serta lingkungan kerja yang dapat menimbulkan potensi bahaya (hazard) baru K3.
Dalam menciptakan ekosistem yang kondusif serta memberikan perlindungan ketenagakerjaan, pemerintah masih menyusun kebijakan publik, yang sejalan dengan munculnya future of work melalui dialog sosial.
“Dengan melibatkan tripartit dalam membangun pasar kerja yang fleksibel dan menciptakan lapangan kerja berkualitas," ucapnya.
Anwar menyampaikan dukungan Indonesia terhadap isu yang dikemukakan oleh Presidensi G20 Italia, Mr. Carmelo Barbarello, mengenai pola kerja.
Sekjen Anwar mengharapkan dari pertemuan kedua G20 Employment Working Group (EWG) dapat memberikan kontribusi yang konkret terhadap pemulihan perekonomian melalui sektor ketenagakerjaan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengatakan pemerintah melalui Kemnaker memiliki beberapa strategi dalam mengatasi tantangan era digitalisasi.
- Kemnaker dan Kemendikdasmen Teken MoU Sinkronisasi Pendidikan dan Ketenagakerjaan
- Hadir di Indonesia, Adecco Siap Bawa Standar Global untuk Ketenagakerjaan
- Kemnaker Terus Mempercepat Klaim JHT dan JKP bagi Eks Pekerja Sritex Group
- Lantik Pejabat Tinggi Madya, Menaker Yassierli Berpesan Begini
- Wamenaker Noel Pastikan Kemnaker Berada di Garis Terdepan Perjuangkan Hak Buruh Sritex
- Tanggapi Tagar #KaburAjaDulu, Menaker Yassierli Ingatkan Tetap Kembali ke Indonesia