Indonesia Ekspor Beras Medium Setelah 72 Tahun

Mat Syukur menjelaskan, pengirimian beras premium ke Srilangka juga membuktikan bahwa Indonesia tidak lagi importir beras tapi sudah menjadi eksportir.
Pada kesempatan yang sama usai melepas bantuan ke Srilangka, Presiden Jokowi meninjau gudang Bulog. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun memerintahkan Bulog agar tetap membeli gabah petani saat produksi melimpah.
"Serap gabah pada saat produksi tinggi saat ini untuk amankan produksi," kata Jokowi.
Terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Merauke, Papua, Senin (13/2) juga melepas ekspor beras premium perdana.
Amran bersama Gubernur Papua, Lukas Enembe, dan Bupati Merauke, Frederikus Gebze melepas ekspor perdana beras ke Papua New Guinea (PNG), sekaligus panen dan tanam padi varietas Inpari 33 di Distrik Tanah Miring, Merauke.
Produktivitas padi varietas Inpari 33 ini mencapai 8,5 ton/ha. Untuk beras yang diekspor merupakan beras kualitas premium sebanyak 1 truk dan ditargetkan 10.000 ton hasil panen di musim rendeng 2017. (jpnn)
Sebuah pencapaian setelah 72 tahun. Indonesia akhirnya mengekspor beras medium. Hal itu ditandai dengan pelepasan bantuan yang dilakukan Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Raker Bareng Kementan, Anggota Komisi IV DPR Singgung Kesejahteraan Petani & Harga Cabai Rawit
- Polda Jateng Pastikan MinyaKita di Kudus Sesuai Standar, Beda dengan Temuan Kementan
- Soal Skandal di Produk MinyaKita, Legislator PDIP Mengkritisi Pengawasan Kemendag
- MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Legislator PKB: Ini Penipuan dan Pelanggaran Serius
- Kementan Gandeng Densus 88, Dorong Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Sektor Pertanian
- Dukung Kemajuan Sektor Pertanian, Kementan Kaji Ulang SKKNI Bidang Alsintan