Indonesia Gagas Jalan Tengah Masalah Kapal Selam Nuklir
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia meminta dukungan bagi makalah berjudul “Nuclear Naval Propulsion” yang diusulkan dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai jalan tengah atas pro dan kontra program pengembangan kapal selam bertenaga nuklir.
Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Tri Tharyat saat menyampaikan keterangan pers secara daring dari New York, Jumat.
Makalah (paper) yang diperkenalkan pada pertemuan ke-10 Review Conference of the Parties to the Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT RevCon) di Markas Besar PBB, New York pada 2 Agustus lalu itu dimaksudkan untuk membangun kesadaran tentang potensi risiko program kapal selam bertenaga nuklir serta perlunya pengaturan mekanisme pelaporan dan pengawasannya.
Untuk tujuan tersebut, Tri mengatakan dirinya telah menemui 15 negara yang memiliki perhatian terhadap isu kapal selam bertenaga nuklir, Gerakan Non Blok, organisasi dan LSM internasional, serta lembaga pemikiran (think thank).
Negara yang ditemui dan diajak berdiskusi dengan Indonesia antara lain Australia, AS, China, Jepang, Brazil, Argentina, Meksiko, Austria, Polandia, Nigeria, Mesir, dan Selandia Baru.
“Kami memperoleh kesan bahwa tidak ada satu pun negara yang menyampaikan keberatan atas proposal Indonesia,” kata Tri.
Dalam pertemuan dengan sejumlah negara dan mitra internasional itu, Indonesia menegaskan posisinya untuk memajukan pilar-pilar utama perjanjian NPT secara seimbang, serta pentingnya menjaga nilai-nilai multilateralisme untuk mencapai hasil persidangan yang dapat diterima secara konsensus.
Namun, di luar prinsip-prinsip umum yang disetujui dari makalah Indonesia itu, Tri mengakui bahwa negara-negara tersebut juga memiliki pandangan yang berbeda.
Indonesia melalui makalah Nuclear Naval Propulsion menawarkan sebuah jalan tengah untuk menghakhiri pro dan kontra pengembangan kapal selam nuklir
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Dituding Jenderal Gadungan, CEO UIPM Tunjukkan Bukti Undangan Resmi PBB
- Jazuli Juwaini Mendukung Penuh Gerakan Global Mengeluarkan Israel dari Keanggotaan PBB
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri