Indonesia Gali Lubang Tutup Lubang
Kamis, 07 Februari 2013 – 07:25 WIB
Sedangkan realisasi belanja negara pada 2012 lalu mencapai Rp 1.481,7 triliun. Angka ini berarti 4,3 persen lebih rendah dari pagu belanja negara yang ditetapkan dalam APBN-P 2012, sebesar Rp 1.548,3 triliun.
Dengan realisasi pendapatan dan belanja negara tersebut, maka realisasi defisit anggaran dalam pelaksanaan APBN-P tahun lalu mencapai Rp146 triliun atau 1,77 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Untuk membayar bunga utang saja, setiap tahun Indonesia harus mengalokasikan dana lebih dari Rp 100 triliun. Adapun utang baru Indonesia pada 2012 lalu mencapai Rp 199 triliun yang berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) maupun utang luar negeri.
Menurut Mahendra, salah satu penyebab defisit tersebut adalah membengkaknya beban subsidi yang menembus Rp 300 triliun. Karena itu, lanjut dia, tahun ini Kementerian Keuangan sangat berharap agar pengendalian konsumsi BBM bisa berjalan baik sehingga beban subsidi tidak membengkak. "Kalau tidak, tahun ini defisit bisa lebih buruk dan akan membahayakan APBN kita," jelasnya.
JAKARTA - Istilah gali lubang tutup lubang cocok untuk menggambarkan kondisi seseorang yang harus berutang untuk membayar utang-utang sebelumnya.
BERITA TERKAIT
- Pangkalan Resmi LPG 3Kg Pertamina, Kualitas Terjamin & Harga Sesuai HET
- Di Hadapan Presiden, Dirut BTN Tegaskan Komitmen Dukung Program 3 Juta Rumah
- Mendes Yandri Dorong Desa Optimalkan Lahan pertanian untuk Genjot Swasembada Pangan
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE Pembebasan untuk PT Kreasi Sakti Mandiri
- Berani Memainkan Harga Beras, Pedagang Nakal Siap-Siap Saja
- Dukung Swasembada Pangan 2025, Jasindo Siapkan Sosialisasi AUTP di Seluruh Indonesia