Indonesia Gali Lubang Tutup Lubang
Kamis, 07 Februari 2013 – 07:25 WIB
Ekonom yang juga Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Mirza Adityaswara mengatakan, defisit primary balance tersebut makin berbahaya karena ketergantungan Indonesia pada dana asing sangat besar.
Saat ini, lanjut dia, porsi kepemilikan asing terhadap Surat Utang Negara (SUN) mencapai Rp 230 triliun atau 32 persen dari total SUN. "Karena itu, kalau (investor) asing kehilangan kepercayaan pada Indonesia dan menarik dananya, maka sistem keuangan kita bisa terguncang," ujarnya. (Owi)
JAKARTA - Istilah gali lubang tutup lubang cocok untuk menggambarkan kondisi seseorang yang harus berutang untuk membayar utang-utang sebelumnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pangkalan Resmi LPG 3Kg Pertamina, Kualitas Terjamin & Harga Sesuai HET
- Di Hadapan Presiden, Dirut BTN Tegaskan Komitmen Dukung Program 3 Juta Rumah
- Mendes Yandri Dorong Desa Optimalkan Lahan pertanian untuk Genjot Swasembada Pangan
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE Pembebasan untuk PT Kreasi Sakti Mandiri
- Berani Memainkan Harga Beras, Pedagang Nakal Siap-Siap Saja
- Dukung Swasembada Pangan 2025, Jasindo Siapkan Sosialisasi AUTP di Seluruh Indonesia