Indonesia Harus Membangun Konsensus di Forum G20
![Indonesia Harus Membangun Konsensus di Forum G20](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/12/18/peneliti-lipi-adriana-elisabeth-berharap-publik-tidak-salah-memahami-persoalan-yang-terjadi-antara-pemerintah-tiongkok-dengan-etnis-uighur-foto-aristo-setiawanjpnn-26.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 harus meningkatkan soliditas negara-negara dalam forum tersebut supaya berkomitmen menciptakan stabilitas keamanan, ekonomi dan politik.
"Presidensi Indonesia sangat terdampak dengan konflik Rusia-Ukraina. Namun, isu-isu dalam G20 masih relevan untuk dibahas dan dicari solusinya secara bersama," kata Analis Politik Internasional dan Resolusi Konflik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adriana Elisabeth saat dihubungi wartawan, Kamis (26/5).
Menurutnya, 20 negara dalam grup tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Jika seluruhnya bekerja sama, maka akan sangat berpengaruh terhadap dunia.
"Setiap negara memiliki kemampuan berbeda yang perlu kerja sama untuk saling melengkapi," jelasnya.
Dia melanjutkan meskipun G20 tidak memiliki ikatan secara hukum atau non-legally binding, tetapi dapat bekerja bersama-sama dengan didasarkan pada komitmen atau konsensus bersama. Untuk itu, Indonesia mesti mendorong lahirnya sebuah konsensus untuk G20 memulihkan dampak pandemi Covid-19 dan menyudahi konflik Rusia-Ukraina.
"G20 di bawah Presidensi Indonesia perlu merancang tata kelola ekonomi global yang adil dan merata, sehingga no one left behind dalam hal keuntungan ekonomi sesuai dengan potensi dan kemampuan ekonomi setiap negara," pungkasnya.
Langkah yang ditempuh Pemerintah Indonesia menjaga soliditas di antara negara-negara G20 sudah tepat. Terlebih lagi banyak pihak berharap G20 dapat memberikan solusi bagi persoalan yang tengah di hadapi dunia.
G20 di bawah Presidensi Indonesia perlu merancang tata kelola ekonomi global yang adil dan merata.
- Metode THR Berpotensi Selamatkan 4,6 Juta Perokok di Indonesia
- Indonesia Harus Tolak Wacana Trump Soal Relokasi Warga Palestina ke Yordania & Mesir
- inDrive Perkuat Komitmennya Terhadap Inovasi dan Pertumbuhan di Indonesia
- Anwar Ibrahim Tertawa Saat Prabowo Berseloroh Meminta Mobil F1
- Apa Kendala Proses Ekstradisi Paulus Tannos dari Singapura ke Indonesia
- Selandia Baru Menuju Negara Tanpa Rokok 2025, Indonesia Juga Bisa