Indonesia Harus Siapkan Diri Hadapi Bonus Demografi
jpnn.com, JAKARTA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menggelar seminar bertema Mimpi Tokoh Muda untuk Indonesia 2045, Rabu (18/12). Seminar di Auditorium Adhitama, Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat itu menampilkan sejumlah tokoh muda dari kalangan perempuan.
Pembicata dalam seminar itu adalah Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, Bupati Jember dr. Faida, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan peneliti LIPI Adriana Elisabeth.
Ketua PWI Atal S Depari saat menyampaikan kata sambutan pada seminar itu menyatakan, Indonesia pada 2045 bakal memiliki bonus demografi. Menurutnya, harus ada persiapan untuk menghadapi kondisi itu.
"Periode 100 tahun (usia Indonesia) tinggal 26 tahun lagi dan itu bukan waktu yang lama. Kalau 2045 disebut akan ada bonus demografi, itu harus dipersiapkan agar yang dikhawatirkan yakni jeblok tidak terjadi," kata Atal.
Wartawan senior itu menambahkan, pemimpin di Indonesia tidak perlu takut bermimpi akan masa mendatang. Menurut dia, mimpi merupakan langkah awal untuk memajukan Indonesia.
"Kenapa bermimpi? Karena semua yang ada di dunia diawali dengan mimpi. Jadi, jangan takut bermimpi," ucap dia.
Sementara Chusnunia dalam paparannya menyoroti dua faktor penting dalam rangka menyongsong 100 tahun Indonesia. Kedua faktor itu yakni pendidikan dan kesehatan.
"Yang paling prioritas pasti pendidikan dan kesehatan. Bagaimana menyiapkan generasi yang siap beradaptasi dengan semua bidang pasti dimulai kesehatan yang harus kuat," kata Chusnunia.
Indonesia harus optimistis dan mempersiapkan diri menyambut bonus demografi pada 2045.
- Sukses Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan 2024, PPI Jerman: Wadah Menuju Indonesia Emas
- Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI dan 3 Pengurus Tak Menghindari Sanksi
- DK PWI Pusat Klarifikasi Dugaan Oknum Pengurus Menyalahgunakan Dana Hibah BUMN Untuk UKW
- Kronologi 3 Oknum TNI AL Menculik & Aniaya Wartawan di Halsel, KKJ Mengecam
- Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Dapat Penghargaan dari PWI
- Mencari Solusi Lewat Diskusi 'Bisnis Konser Musik dan Cuan untuk Negara'