Indonesia jadi Anggota BRICS, Dewan Pakar BPIP: Ranah Baru Aktualisasi Prinsip Bebas Aktif
![Indonesia jadi Anggota BRICS, Dewan Pakar BPIP: Ranah Baru Aktualisasi Prinsip Bebas Aktif](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2025/01/10/dewan-pakar-bpip-bidang-strategi-kebijakan-hubungan-luar-neg-tzuj.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Kebijakan Hubungan Luar Negeri Dr Darmansjah Djumala menyambut positif strategi politik luar negeri pemerintah dengan menjadi anggota penuh BRICS.
BRICS adalah forum kerja sama ekonomi negara-negara dari berbagai kawasan dunia.
Saat ini, BRICS beranggotakan 10 negara, yaitu Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Iran, Mesir, Etiopia, Uni Emirat Arab dan Indonesia.
BRICS juga diikuti 12 negara mitra, yaitu Thailand, Malaysia, Vietnam, Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Nigeria, Turki, Uganda, dan Uzbekistan.
Dalam level dunia, BRICS menguasai 37,82 persen product domestic bruto (PDB) dunia dengan jumlah penduduk 48 persen dari total populasi dunia.
Menurut Djumala, diplomasi Indonesia melakukan langkah bersejarah dengan menjadi anggota BRICS.
"Dengan menjadi anggota BRICS, Indonesia memasuki ranah baru dalam upaya mengaktualisasikan prinsip bebas aktif dalam diplomasi dan kebijakan luar negerinya," kata Djumala dalam keterangan resminya, Jumat (10/1).
Lebih jauh Djumala yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Austria dan PBB menggarisbawahi fakta penerimaan Indonesia sebagai anggota penuh relatif cepat.
Dewan Pakar BPIP Darmansjah Djumala menyambut positif strategi politik luar negeri pemerintah dengan menjadi anggota penuh BRICS
- Trump Ancam Kenakan Tarif 100 Persen bagi Negara BRICS, Demokrat Dorong Insentif untuk Industri-UMKM
- Stafsus BPIP Romo Haryatmoko: Perlu Transformasi Pembelajaran di Era Digital
- Indonesia jadi Anggota BRICS, Lestari Moerdijat Ingatkan Hal Penting Ini ke Pemerintah
- Indonesia Bisa Memainkan Peran Strategis Menjembatani Negara-Negara BRICS dan OECD
- Indonesia Masuk BRICS, Sukamta: Peluang Strategis Memperluas Jaringan Ekonomi & Diplomasi Global
- Negara Federal Menabuh Tifa, Politik Luar Negeri Indonesia Tinggal Menari