Indonesia jadi Anggota BRICS, Lestari Moerdijat Ingatkan Hal Penting Ini ke Pemerintah
Sebagian besar negara BRICS, jelas dia, memiliki surplus perdagangan yang cukup besar, seperti Cina, Rusia, dan Arab Saudi).
"Bila semua produsen, yang membeli produknya siapa?" ujar Yose Rizal.
Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal di Kementerian Investasi dan Hilirisasi BKPM Tirta Nugraha Mursitama yang juga hadir sebagai narasumber mengungkapkan sejumlah hal yang bisa dimanfaatkan Indonesia dengan bergabung di BRICS.
"Sejumlah peluang kerja sama sangat terbuka, tinggal bagaimana kita bisa mengkapitalisasinya. Tujuan foreign direct investment (FDI) di negara-negara BRICS, jelas Tirta, cendrung mengalami peningkatan," jelas Tirta.
Menurut Tirta, peluang kerja sama dengan negara-negara BRICS bisa difokuskan pada 15 komoditas seperti antara lain batu bara, minyak mentah, baterai lithium, hingga baterai untuk kendaraan listrik.
"Apalagi pada kunjungan Presiden Prabowo beberapa waktu lalu ke Brasil, telah ditandatangani nota kesepahaman kerja sama perdagangan senilai USD 2,8 miliar," terangnya.
Tirta menambahkan kerja sama dengan negara-negara BRICS juga bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kapabilitas Indonesia melalui transfer teknologi dari para anggotanya.
"Sehingga dapat meningkatkan daya saing nasional terhadap negara-negara di luar BRICS," jelasnya.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan hal penting ini ke pemerintah setelah Indonesia resmi menjadi anggota BRICS
- ART Berterima Kasih kepada Presiden yang Mengingatkan TNI-Polri soal Mandat Rakyat
- Presiden Prabowo Ungkap Ciri Negara yang Gagal, Oalah
- Prabowo Ingatkan Anggota TNI-Polri untuk Mengayomi dan Melindungi Rakyat
- Ibas: Perlukah Amandemen UUD 45 untuk Akomodasi Perkembangan Zaman?
- Ketua DPD RI Apresiasi Kebijakan Efisiensi Presiden Prabowo pada Anggaran dan Belanja Pemerintah
- Waka MPR Sebut Semangat Kebhinekaan Harus terus Dihidupkan