Indonesia Jadi Negara Tertinggi Kematian Covid-19, MPR RI Desak Pemerintah Evaluasi Penanganan Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendesak pemerintah melakukan evaluasi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pasalnya, peningkatan kasus kematian dan kasus positif akibat Covid-19 masih tinggi sehingga Indonesia kini menjadi episentrum Covid-19 di Asia, bahkan dunia.
Syarief Hasan menilai, kasus kematian yang semakin tinggi sangat memprihatinkan dalam menangani Pandemi Covid-19.
"Memang kinerja Pemerintah sudah terlihat penurunan angka penularan harian namun data menunjukkan angka kematian harian masih berada di atas 1.000 kasus, bahkan menjadi kematian Covid-19 tertinggi di dunia empat hari terakhir," ungkap Syarief Hasan, di Jakarta, Minggu (22/8).
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa angka positif harian masih 16.744 kasus dan kematian harian mencapai 1.361 kasus pada Sabtu, (21/8).
Angka tersebut semakin menambah total kasus positif Covid-19 akan mencapai 4 juta kasus dan total kasus kematian akibat Covid-19 mencapai 125.342 orang.
Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus kematian harian tertinggi di dunia dalam empat hari terakhir.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu pun mendesak pemerintah untuk mengambil langkah lenih tegas lagi yang adil dan proporsional.
Indonesia menjadi negara tertinggi angka kematian Covid-19. Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendesak pemerintah melakukan evaluasi dalam penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia.
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten