Indonesia Jadi Surga untuk Para Perompak
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Charles Honoris menyatakan Indonesia saat ini telah menjadi surga bagi para parombak. Hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah kasus perompakan dalam beberapa tahun terakhir dengan WNI sebagai target.
Dia membuka per tahun 2014 ada sebanyak 141 kasus perompakan di Asia Tenggara, 100 kasus di antaranya terjadi di wilayah Indonesia. Kemudian 2015 dari 190 kasus di dunia, mayoritas terjadi di perairan Indonesia.
"Dari data tersebut membuktikan bahwa Indonesia adalah surga dan target para perompak," kata Charles dalam sebuah diskusi di Universitas Paramadina Jakarta, Kamis (28/7).
Untuk itu politikus PDI Perjuangan tersebut meminta supaya konvensi internasional terkait perompakan perlu diratifikasi. Sebab, sekarang ini Indonesia belum memiliki hukum yang kuat mengatur soal perompakan.
"Secara umum penanganan segala kejahatan dan peIanggaran hukum di Iaut yurisdiksi nasional dilakukan oleh TNI Angkatan Laut. Salah satu regulasi yang mendekati adalah yang tertulis dalam Pasal 438 KUHP," jelasnya.
Ia juga mendorong pemerintah mengambil langkah konkrit dalam mengurangi serta memberantas perompakan yang korbannya adalah warga negara Indonesia, dengan cara memperkuat sistem pengamanan laut.
"Harus ada berkomitmen dan koordinasi yang kuat antar lembaga dan kementerian untuk mewujudkan rezim keamanan laut menuju visi lndonesia sebagai poros maritim dunia," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Charles Honoris menyatakan Indonesia saat ini telah menjadi surga bagi para parombak. Hal ini ditandai dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan