Indonesia Jadi Tuan Rumah Dialog RCEP dengan 14 Negara
Dia mengatakan sebagai inisiatif strategis, RCEP berperan penting dalam mendorong integrasi ekonomi regional, yang meliputi sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) global dan sepertiga populasi dunia.
“Saat ini, kontribusi RCEP hanya sekitar 2% dari total aktivitas perdagangan negara-negara anggotanya. RCEP memiliki potensi besar untuk meningkatkan aliran perdagangan di wilayah ini. KTT ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan negara-negara terkait untuk bersatu dalam menghadapi beragam tantangan global,” jelas Arsjad.
Sementara, Mitra Manajemen Kantor McKinsey & Company untuk Asia Tenggara, Kaushik Das menyatakan saatnya ASEAN bersinar sebab RCEP menjadi sinyal kuat dukungan wilayah ini bagi sistem perdagangan multilateral.
“RCEP akan menempatkan ASEAN di garis depan pemulihan ekonomi global. Ini akan mendorong pelaku bisnis di wilayah ini untuk mengambil tindakan besar yang dapat menciptakan ekosistem berkelanjutan dan inklusif," kata Kaushik Das.
Panel diskusi yang digelar Khoon Tee Tan, sebagai mitra manajemen McKinsey & Company untuk Indonesia, menghadirkan pembicara, antara lain, Tan Sri Mohamed Nazir bin Tun Abdul Razak, Anggota Dewan ASEAN BAC, Ketua & Mitra Pendiri Ikhlas Capital, George T. Barcelon, Ketua Kamar Dagang & Industri Filipina, dan Anne Patricia Sutanto, Manajer Kebijakan ASEAN-BAC bidang Fasilitasi Perdagangan serta Ketua Komite Tetap KADIN mengenai Perjanjian Internasional.
Diskusi panel itu membahas dengan mendalam langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai tujuan RCEP, menjelaskan peluang dan tantangan yang dihadapi, serta langkah-langkah strategis yang dapat ditempuh untuk mewujudkan visi RCEP.
Sebagai puncak acara, Task Force Gabungan RCEP dicanangkan untuk menghimpun donasi para pemimpin industri dari negara-negara anggota RCEP untuk mempercepat visi RCEP dan membuka jalur perdagangan bernilai lebih dari USD 100 miliar setiap tahun hingga tahun 2030. (flo/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
RCEP sebagai kemitraan ekonomi modern, komprehensif, berkualitas tinggi, dan saling menguntungkan, dibangun di atas perjanjian bilateral ASEAN dan 5 Mitra FTA.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Perkuat Kolaborasi ZIS di ASEAN, ICONZ ke-8 Hasilkan 5 Resolusi Strategis
- Arsjad Rasjid: Swasta Siap Dukung Konektivitas Lintas Perbatasan Indonesia & Timor Leste
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Menko Airlangga: Indonesia dan ASEAN Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
- Piala AFF, Menpora: Kesempatan Emas Timnas Indonesia Mempersiapkan Diri jadi Kekuatan Besar di ASEAN
- Anindya Bakrie: Kadin Indonesia Siap Bantu & Dukung Kepemimpinan Asean Bac Malaysia di ASEAN