Indonesia Juara Umum Olimpiade Geografi Internasional 2019
Sebelum berangkat ke Hongkong, ke-4 peserta diberi pembinaan oleh asisten dan dosen dari beberapa perguruan tinggi, diantaranya dari Fakultas Ilmu Kebumian, Institut Teknologi Bandung (ITB); Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan; Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), serta para alumni peserta IGeO yang telah mengikuti ajang ini pada tahun sebelumnya. "Saya belajar selama kurang lebih satu tahun untuk olimpiade ini dan saya tentunya lebih banyak berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," ujar siswi yang hendak melanjutkan pendidikannya ke Nanyang Technology University, Singapura ini.
IGeO 2019 berlangsung dalam tiga babak tes, yaitu Written Response Test (WRT/tes tertulis), di mana para peserta mengerjakan tes secara tertulis dalam kurun waktu tertentu. Babak selanjutnya adalah Fieldwork Test (FWT/tes lapangan), pada babak ini para peserta turun langsung ke lapangan untuk melakukan observasi pada daerah tertentu dan pada malam harinya, melakukan analisis perencanaan terhadap daerah yang diobservasi tersebut. Babak terakhir adalah Multimedia Test (MMT/Tes Multimedia), di sini para peserta selain mengerjakan soal yang berhubungan dengan geografi, juga soal-soal yang berhubungan dengan pancaindra.
Berdasarkan laporan dari Steering Committee IGeO 2019, Tim Olimpiade Geografi Indonesia sangat unggul dalam WRT (tes tertulis). Hal ini dibuktikan dari total skor yang dihasilkan, mendapat peringkat ke-3 dari 44 negara. Untuk test lapangan (FWT), Indonesia berada di peringkat 7, sedangkan untuk test multimedia (MMT), berada di peringkat 7. Secara akumulatif tim Indonesia mencapai skor yang paling tinggi yaitu 262.91, disusul oleh Amerika Serikat dengan skor 254.62 dan Inggris dengan skor 252.19.
"Keberhasilan ini, menurut kami adalah hasil kerja keras para asisten dan dosen, terutama diperbanyak praktik dan latihan soal-soal tertulis (WRT) dengan cara pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online," ujar Juandanilsyah. Berdasarkan hasil tersebut, Indonesia bertekad untuk terus meningkatkan metode pembinaan terutama di bidang tes lapangan dan tes multimedia, karena tantangan kedepan jauh lebih berat, baik dilihat dari jumlah partisipan maupun kualitas soal dan keragaman assessment.
Selain itu, berdasarkan IGeo Task Force Meeting Board, diputuskan bahwa Indonesia memenuhi syarat sebagai tuan rumah IGeO ke-18 tahun 2021. (esy/jpnn)
Siswa Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Kali ini diraih pada ajang bergengsi Olimpiade Geografi tingkat Internasional ke-16 atau IGeO 2019
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
- Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik Demi Kemandirian Bangsa
- Lewat Program 2 Ini, Ribuan Siswa di Papua dan 3T Bisa Lanjutkan Pendidikan Berkualitas
- Kemendikbudistek Wujudkan Mimpi Anak Indonesia Lewat Beragam Program Beasiswa
- Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru Menjadi Pilar Penting Merdeka Belajar
- Kemendikbudristek Mempercepat Digitalisasi Pendidikan Lewat Platform Teknologi