Indonesia Kehilangan Harga Diri Bila Satinah Digantung

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Indra mengatakan penyelamatan Satinah, TKI asal Semarang, Jawa Tengah, yang terancam hukuman mati harus diselesaikan dengan cepat. Sebab, Satinah merupakan TKI yang ke 256 terancam hukuman mati dan akan menjadi pertaruhan harga diri bangsa.
"Ini harus ada penanganan cepat dan serius. Memalukan kalau kita tidak mampu. Karena ini merefleksikan buruknya manajemen negara kita. Jangan menjadi keledai terjerumus di lubang yang sama," kata Indra di Gedung DPR RI, Kamis (27/3).
Indra mengatakan Satinah merupakan persoalan serius yang seharusnya bisa diselesaikan oleh bangsa Indonesia. Termasuk, menyediakan uang denda pengganti (diyath) sebesar Rp 21 miliar untuk bisa menyelematkannya.
"Kita punya dana darurat. Saya yakin BPK/KPK tidak ada masalah apabila dana itu digunakan asal tidak dikorupsi," ujarnya.
Indra juga yakin jika persoalan yang sudah berlangsung lama ini disampaikan ke publik, masyarakat juga bersedia membantu. Dia yakin dalam tiga hari uang diyath untuk Satinah bisa terkumpul dalam waktu tiga hari.
Persoalan Satinah, kata Indra, terlepas benar atau salah, pemerintah harus memastikan setiap buruh migran mendapatkan perlindungan pemerintah. Seperti yang dilakukan Filipina yang total dalam memberi perlindungan terhadap buruh migrannya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Indra mengatakan penyelamatan Satinah, TKI asal Semarang, Jawa Tengah, yang terancam hukuman
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Tes PPPK Tahap Dua Dimulai, Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian, Presiden Sampai Turun Tangan
- Astaga! Banyak Nama Terungkap dalam Sidang Dugaan Korupsi Mbak Ita
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya