Indonesia Kejar Ekspor 200 Ribu Mobil
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah dan pelaku otomotif menargetkan ekspor mobil utuh (completely built up/CBU) Indonesia pada tahun ini naik 17,6 persen dibanding 2013 yang sebanyak 170 ribu unit. Jumlah ini masih jauh tertinggal dibanding ekspor mobil CBU produksi Thailand yang tembus satu juta unit.
"Hingga saat ini produk otomotif Indonesia sudah dikirim ke lebih dari 80 negara di dunia. Ini capaian yang membanggakan dan bukti kualitas produk otomotif Indonesia telah dapat diterima dengan baik oleh pasar global," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) M.S. Hidayat saat pelepasan kontainer ke-100.000 ekspor komponen PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia(TMMIN) kemarin (20/6).
Hidayat mengungkapkan, pada 2012 ekspor mobil CBU Indonesia sebanyak 125 ribu unit, lalu meningkat menjadi 170 ribu unit di 2013. Sedangkan ekspor mobil dalam bentuk terurai (completely knocked down/CKD) mencapai 100 ribu unit pada 2012, kemudian meningkat menjadi 105 ribu pada 2013.
"Tahun ini (2014) kita targetkan ekspor CBU mencapai 200 ribu unit, sedangkan CKD bisa 110 ribu unit," lanjutnya.
Wakil Presdir TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan, sejak mulai ekspor pada 1988, Toyota telah membukukan volume ekspor mobil CKD lebih dari 700 ribu unit, komponen sebanyak 477 juta buah, mesin utuh sebanyak lebih dari 1 juta unit, lebih dari 8 juta unit komponen mesin, 215 unit die serta 603 unit jig.
"Pencapaian ekspor komponen kendaraan pada hari ini (20/6) telah mencapai 100,000 kontainer," ungkapnya.
Sementara itu, dalam empat tahun terakhir (2010-2013), ekspor kendaraan utuh atau CBU pun turut memberikan sumbangan yang signifikan. Secara keseluruhan, ekspor mobil Toyota dalam bentuk CBU meningkat dari 55.796 unit pada 2010 menjadi 118.436 unit pada 2013 atau naik 112,27 persen.
"Selain fokus ke pasar domestik, ekspor juga menjadi prioritas kami," lanjutnya.
JAKARTA - Pemerintah dan pelaku otomotif menargetkan ekspor mobil utuh (completely built up/CBU) Indonesia pada tahun ini naik 17,6 persen dibanding
- PT Marwi Indonesia Industrial Resmi Kantongi Izin Fasilitas Kawasan Berikat, Ini Harapannya
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Jadi Sebegini Per Gram
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis