Indonesia Kekurangan 8.300 Hakim
jpnn.com - JAKARTA -- Komisi Yudisial (KY) mencatat Indonesia masih kekurangan 8.300 hakim. Untuk menutupi kekurangan itu, perlu dilakukan penerimaan hakim secara bertahap.
Ketua KY, Suparman Marzuki menargetkan akan dilakukan penerimaan 700 hakim. Terbatasnya anggaran memaksa KY melakukan penyeleksian secara bertahap untuk tiap tahun.
"Sudah lima tahun tidak ada seleksi. Tahun ini kita seleksi sekitar 350 hakim," ujar Ketua KY Suparman Marzuki di Jakarta, Jumat, (16/1).
Seleksi kata, dia, akan dilakukan tapi masih mengalami kendala. Pasalnya, kata Suparman, saat ini profesi hakim adalah sebagai pejabat negara bukan lagi PNS. Oleh karena itu harus ada mekanisme rekrutmen baru yang tidak lagi melibatkan Kemenpan RB.
"Sebagai pejabat negara diseleksi oleh MA dan KY. Nah ini yang payung hukumnya belum ada," katanya.
Payung hukum yang dimaksudkannya adalah peraturan presiden (perpres). Mekanismenya berupa pendaftaran di KY dan Mahkamah Agung (MA) untuk hakim pengadilan negeri dan hakim tingkat satu. Ini telah disampaikan KY saat bertemu Presiden Joko Widodo di kantor kepresidenan. (flo/jpnn)
JAKARTA -- Komisi Yudisial (KY) mencatat Indonesia masih kekurangan 8.300 hakim. Untuk menutupi kekurangan itu, perlu dilakukan penerimaan hakim
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak