Indonesia Kekurangan Guru Penjaskes
Jumat, 27 April 2012 – 07:17 WIB

Indonesia Kekurangan Guru Penjaskes
JAKARTA - Disaat kebijakan moratorium penerimaan CPNS baru masih bergulir, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendapatkan kenyataan pahit. Ternyata sampai saat ini mereka kekurangan guru pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes).
Plt Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Suyanto mengatakan, pihaknya sampai saat ini terus berupaya memenuhi kekurangan guru penjaskes atau olah raga tersebut. "Kita sudah memasukkan pertimbangan perekrutan tenaga baru ke Kemen PAN-RB," kata dia. Namun, Suyanto belum memiliki rincian jumlah kekurangan guru penjaskes.
Baca Juga:
Menurut Suyanto, ada beberapa alasan dari fenomena minimnya guru penjaskes ini. Penyebab yang pertama adalah, masih minimnya calon mahasiswa yang berminat menjadi guru penjaskes. Dia menegaskan, posisi guru penjaskes masih kalah popular ketimbang guru-guru mata pelajaran utama. Seperti matematika, bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.
Rendahnya minat calon mahasiswa kuliah di jurusan guru penjaskes itu, disebabkan karena jam mengajar penjaskes di sekolah cukup sedikit. Rata-rata, setiap satu rombongan belajar hanya menyediakan alokasi pelajaran penjaskes hanya dua jam pelajaran per minggu.
JAKARTA - Disaat kebijakan moratorium penerimaan CPNS baru masih bergulir, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendapatkan kenyataan
BERITA TERKAIT
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025