Indonesia Kekurangan Tenaga Konseling Anak

Indonesia Kekurangan Tenaga Konseling Anak
Indonesia Kekurangan Tenaga Konseling Anak
JAKARTA - Sebagai negara dengan tingkat resiko kematian anak yang tinggi saat melahirkan seharusnya Indonesia memiliki konseling anak yang cukup. Namun kenyataannya jumlah konseling anak di Indonesia saat ini masih minim.

Direktur Kampanye World Vision Indonesia (WVI), Asteria Aritonang mengatakan minimnya konseling anak sangat memprihatinkan. Sebab kata dia, dengan keberadaan jumlah tenaga konseling yang cukup maka angka kematian anak bisa ditekan hingga 22 persen.

"Dengan konseling, risiko kematian anak bisa kurangi 22 persen," kata Asteria saat konferensi pers masalah Ibu dan Anak di Jakarta, Jumat (9/11).

Idealnya kata Asteriam, di sebuah daerah seorang anak bisa ditangani oleh satu tenaga konseling. Jika tidak memungkinkan maka seorang konseling tidak boleh menangani lebih dari 10 anak.

JAKARTA - Sebagai negara dengan tingkat resiko kematian anak yang tinggi saat melahirkan seharusnya Indonesia memiliki konseling anak yang cukup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News