Indonesia Kembali Dipercaya Masuk Dewan FAO
jpnn.com, ROMA - Indonesia terus memainkan peran kepemimpinan dalam dunia diplomasi multilateral dengan berhasil kembali masuk sebagai Anggota Dewan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) untuk periode 2024-2027.
Kunci terpilihnya Indonesia dalam Konferensi ke-43 FAO yang berlangsung pekan lalu, tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak terkait, termasuk dukungan dan kepercayaan dari negara-negara lain terhadap Indonesia.
“Ini akan terus membuka kesempatan untuk memperjuangkan berbagai kepentingan RI melalui jalur diplomasi multilateral di FAO,” demikian menurut keterangan dari KBRI Roma dalam keterangan tertulis, Selasa.
Sebagai anggota Dewan FAO, tugas Indonesia tidak mudah, terutama di tengah berbagai tantangan yang disebabkan oleh konflik di Ukraina, perubahan iklim, dan dampak COVID-19.
Tugas berat dalam diplomasi di bidang pangan dan pertanian masih harus terus ditingkatkan dan dilakukan secara berkesinambungan.
Setelah dikukuhkan kembali sebagai Anggota Dewan FAO, semua anggota dewan telah melakukan pembahasan mengenai penetapan komite-komite kerja di dalam FAO, seperti Komite Program, Komite Keuangan, dan Komite Urusan Konstitusi dan Hukum.
Terkait hal itu, Indonesia telah dipercaya dan diusung untuk duduk dalam Komite Urusan Konstitusi dan Hukum FAO (10/7).
Komite tersebut bertugas untuk membantu Dewan dalam melakukan perumusan dan monitoring berbagai kebijakan FAO terkait program, keuangan, dan masalah-masalah hukum yang ada.
Indonesia terus memainkan peran kepemimpinan dalam dunia diplomasi multilateral dengan berhasil kembali masuk sebagai Anggota Dewan FAO
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri
- GP Ansor Kecam Israel Lakukan Genosida di Levant, Desak PBB Bertindak
- Israel Halangi 85 Persen Konvoi Bantuan Kemanusiaan yang Hendak ke Jalur Gaza
- Indonesia Ajak PBB Perkuat Kerja Sama dengan ASEAN melalui Perwakilan di Jakarta
- Menlu Retno Tegaskan RI tak Gentar Hadapi Teror Israel di Markas UNIFIL Lebanon
- UNICEF Ungkap Data Mengerikan soal Kekerasan Seksual: Ratusan Juta Gadis Jadi Korban